Foto: Dok: Istimewa. Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) memperkuat komitmennya menjaga standar mutu dan keamanan pangan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui Rapat Koordinasi (Rakor) Nasional bersama seluruh Koordinator Wilayah Provinsi, Senin (27/10/2025). Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan, Rakor ini difokuskan untuk memastikan setiap tahapan distribusi makanan bergizi berjalan aman dan sesuai standar kesehatan. “Kita ingin menekan hingga nol kejadian keracunan melalui pengawasan yang lebih ketat di lapangan,” ujarnya. Dalam forum tersebut, BGN menetapkan beberapa langkah strategis, di antaranya penurunan jumlah penerima manfaat per SPPG agar distribusi lebih terkendali, kewajiban sertifikasi juru masak untuk meningkatkan profesionalisme, serta penerapan rapid test bahan baku dan hasil olahan. BGN juga menekankan pentingnya pengadaan alat sterilisasi food tray di seluruh SPPG dan penggunaan air bersertifikat sesuai pedoman Kementerian Kesehatan. “Kami ingin setiap SPPG memiliki alat yang bisa mengeringkan food tray dalam waktu tiga menit pada suhu 120 derajat, agar benar-benar steril,” ujar Dadan. Selain aspek keamanan pangan, Rakor juga membahas percepatan pembangunan infrastruktur layanan gizi. Hingga akhir Desember 2025, BGN menargetkan pembangunan 25.400 SPPG di seluruh Indonesia. “Kami ingin seluruh tim di daerah bekerja cepat, disiplin, dan berorientasi pada keselamatan penerima manfaat,” tegas Dadan. BACA JUGA : BGN Tetapkan Batas Maksimal 2.500 Porsi per Hari bagi Setiap SPPG Program Makan Bergizi Gratis Keppres 28/2025, Pemerintah Bentuk Tim Koordinasi Nasional untuk Sinkronisasi Program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo Tunjuk Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Pimpin Pelaksana Harian Program Makan Bergizi Gratis Program MBG Dorong Ekonomi Pangan Nasional, BGN Targetkan 82,9 Juta Penerima Tahun Ini Sinergi Kemenko Pangan dan BGN Jadi Kunci Keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.