Foto: Dok: Istimewa. Jakarta - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan Badan Gizi Nasional (BGN) tak hanya bertujuan meningkatkan status gizi masyarakat, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi pangan nasional. Dengan target 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir 2025, program ini berpotensi menyerap kebutuhan bahan baku besar seperti telur, ayam, dan ikan setiap hari. Menko Pangan Zulkifli Hasan menjelaskan, keberhasilan program ini akan berdampak langsung terhadap peternak, nelayan, dan pelaku UMKM pangan di seluruh Indonesia. “MBG bukan hanya program sosial, tapi juga penggerak ekonomi rakyat,” ungkapnya. Kepala BGN Dadan Hindayana menambahkan, sebanyak 13.347 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kini telah aktif, dan BGN menargetkan penambahan hingga 6.000 unit di wilayah terpencil. “Dengan percepatan pembangunan dan koordinasi yang solid, target nasional masih sangat realistis tercapai,” kata Dadan. Selain distribusi makanan, BGN juga memastikan rantai pasok tetap stabil dan pengawasan mutu berjalan ketat. Pemerintah berharap sinergi antara Kemenko Pangan dan BGN menjadi tonggak utama menuju kemandirian pangan nasional yang berkelanjutan. BACA JUGA : BGN Tetapkan Batas Maksimal 2.500 Porsi per Hari bagi Setiap SPPG Program Makan Bergizi Gratis Keppres 28/2025, Pemerintah Bentuk Tim Koordinasi Nasional untuk Sinkronisasi Program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo Tunjuk Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Pimpin Pelaksana Harian Program Makan Bergizi Gratis Sinergi Kemenko Pangan dan BGN Jadi Kunci Keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.