Foto: Cabai kering India (kiri) dan cabai kering China (kps) Surabaya - Langkah dan mahalnya harga cabai lokal dimanfaatin para pengusaha luar ngeri. Di Jawa Timur, cabai kering asal India dan China membanjiri sejumlah daerah. Berdasarkan penelusuran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, selain di Surabaya, produi impor itu juga terdapat di Blitar, Tulungagung, dan Sidoarjo. "Di pasar tradisional Tulungagung, pasokannya 4-5 ton setiap pekan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Ardi Prasetyawan, Kamis (23/2/). Cabai kering dari India berukuran besar dan di pasaran dijual sekitar Rp 70.000 per kilogram, sementara cabai kering dari China, berukuran lebih kecil dan dijual seharga Rp 50.000 per kilogram. Cabai kering dari India dan China kata Ardi memang sudah lama masuk ke Jawa Timur secara prosedural. Dalam dokumen ekspor ada dua peruntukan, untuk umum dan untuk perusahaan atau industri. "Kita sedang kroscek apakah yang beredar di pasaran itu untuk konsumsi umum atau pabrik. Jika untuk pabrik, pasti kita sanksi," jelasnya. Pemeriksaan silang cabai kering secara sampling itu melibatkan Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan Surabaya. Pemeriksaan cabai kering impor dengan metode uji cepat itu akan memeriksa sejumlah komposisi diantaranya warna dan bagian dalam cabai, apakah mengandung bahan berbahaya atau tidak. Warga memilih cabai kering asal China dan India sebagai alternatif saat harga cabai melambung tinggi karena musim hujan berkepanjangan. Harga cabai lokal, di pasaran mencapai lebih dari Rp 100.000 per kilogramnya. BACA JUGA : Terlibat Korupsi dan Narkoba, Wali Kota Singkawang Pecat Lima Bawahannya Luncurkan Layanan Berbasis IT untuk Pengunjung dan Narapidana Ini Inovasi Gemilang Disducapil Kota Balikpapan dalam Melayani Masyarakat Dukung Kenyamanan Pengunjung, Lapas Kota Agung Berbenah Diri Akhir Tahun Semakin Dekat, Bupati Merauke Minta SKPD Lebih Fokus Kerja Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.