Foto: Menteri Agama Nasaruddin Umar. Dok: Istimewa. Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar hadiri Sambung Rasa dan Silaturahmi Ulang Tahun ke-31 Keluarga Cendekiawan Buddhist Indonesia bertempat di JIExpo Kemayoran pada Senin (18/8/2025). Acara ini mengusung tema Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju dihadiri oleh Dirjen Bimas Buddha Buddha, Dirjen Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, pejabat di lingkungan KCBI dan tamu undangan lainnya. Dalam kesempatan Menteri Agama mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas bangsa. “Mari kita kompak, harmoni satu sama lain. Jangan ada gontok-gontokan satu sama lain. Mari kita tetap dinamis, tetapi jangan sampai nanti terjadi ketegangan, apalagi konflik, apalagi perang saudara. Itu akan kembali ke titik nol. Indonesia tidak boleh kembali ke titik nol,” tegasnya. “Jika kita mengajarkan agama, agama apapun juga, harus disertai cinta satu sama lain. Jadi kalau cinta melekat di dalam diri setiap orang, cinta masuk ke dalam hati, maka apapun akan terlihat indah,” sebut Nasaruddin Umar. Menag menegaskan agama tidak bisa dibesarkan dengan kebencian. Menurutnya, hal itu bertentangan dengan nilai-nilai luhur ajaran agama. “Kalau mengajarkan agama, jangan mengajarkan kebencian. Karena itu bertentangan dengan ajaran yang kita ajarkan,” jelasnya. Lebih lanjut Menag menjelaskan bahwa Indonesia harus menjadi contoh dunia dalam hal persatuan dan kerukunan. “Kita bisa tercerai-berai dari segi pulau-pulau, tetapi ya bhinneka tunggal ika itu. Saya kira tidak ada satu negara yang seplural Indonesia. Tapi kita juga ingin berobsesi, tidak ada negara yang seharmonis Indonesia,” ujarnya Menag. Dirinya mengungkapkan peran Kementerian Agama yang sangat strategis dalam menjaga kerukunan. “Tidak ada artinya pembangunan apapun kalau tidak rukun. Maka itu Kementerian Agama sangat kunci di republik ini. Gimana supaya kerukunan itu terwujud. Maka itu agama apapun agama kita, mari kita wujudkan inti agama kita masing-masing,” kata Menag Nasaruddin. Sementara Ketua Dewan Pembina KCBI, Hartati Murdaya mengajak umat Buddha dan seluruh bangsa Indonesia untuk saling membantu di tengah tantangan global. “Keluarga Cendekiawan Buddhist Indonesia mengajak semua umat muda dan saudara-saudara sebangsa dan sekeluarga merakita supaya yang kuat membantu yang lemah,” jelasnya. Ia menilai Indonesia tengah berada di persimpangan sejarah yang penuh tantangan. “Di dalam kondisi global dunia dan Indonesia yang menghadapi tantangan-tantangan luar biasa dengan perubahan teknologi dan berbagai kemajuan juga membawa dampak-dampak yang seperti kita alami sekarang. Kita dalam persimpangan jalan. Kita berdoa Indonesia selamat, Indonesia jaya, tetap maju dan bahagia,” pungkasnya. BACA JUGA : 31 Tahun KCBI, Menag dan Hartati Murdaya Ajak Cendekiawan Buddhis untuk Membangun Kerukunan Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.