Foto: Logistik benih (sinar tani,Indarto) Jakarta-Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjen Bun) Kementerian Pertanian telah menetapkan beberapa fokus kegiatan utama tahun 2021. Salah satunya adalah untuk pengembangan logistik benih seperti penyediaan benih, kebun sumber benih, nursery, desa mandiri benih, hingga pembinaan penangkar. "Dari pagu anggaran yang Rp 1,19 triliun itu fokus kami untuk membangun logistik benih tentu didukung dengan proporsi yang sudah kami desain sebesar 37%," ujar Kasdi Kasdi Subagyono ketika RDP dengan Komisi IV DPR 1 Juli lalu. Fokus kegiatan lainnya yakni peningkatan produksi, produktivitas dan optimalisasi lahan. Hal ini mencakup perluasan, peremajaan, rehabilitasi, intensifikasi, diversifikasi dan integrasi. Selanjutnya, ada peningkatan nilai tambah, daya saing dan pangsa pasar, modernisasi perkebunan, optimalisasi jejaring stakeholder hingga peningkatan kapasitas SDM dan kelembagaan ekonomi pekebunan. Secara rinci, Kasdi menjabarkan target-target yang ditetapkan. Untuk kelapa sawit target produksi di 2021 akan mencapai 52,12 juta ton, kopi sebesar 834.750 ton, kakao sebesar 682.660 ton, kelapa 2,77 juta ton, karet sebesar 3,52 juta ton, dan tebu sebesar 34,3 juta ton. Selanjutnya, produksi cengkeh ditargetkan sebesar 140.410 ton, lada sebesar 102.700 ton, pala sebesar 42.900 ton, teh sebanyak 150.350 ton, sagu sebanyak 483.350 ton, nilam sebanyak 535.060 ton, jambu mete 149.660 ton serta vanili sebesar 1.580 ton. Target yang ingin dicapai oleh Ditjen Bun tahun depan ada yang sudah masuk ke prioritas nasional ada yang prioritas bidang. "Prioritas nasional adalah kelapa sawit, kopi, kakao, tebu, cengkeh, lada dan pala," imbuh Kasdi. BACA JUGA : CIMB Niaga Syariah Luncurkan Layanan CIMB Preferred Syariah Kementan Fokus pada Konsumsi Pangan Berkualitas Bulog Raih Dua Penghargaan Digital Marketing Dan Human Capital Awards 2020 BULOG Launching “Mie Sagu” Pada Pekan Sagu Nusantara 2020 Genjot Padat Karya Disektor Perkebunan Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.