Foto: Menkumham, Yasonna Laoly. Jakarta - Presiden Jokowi sempat berbicara akan menggeser, mencopot, atau mengganti menteri yang tak memenuhi target. Menurut Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Yasonna Laoly, evaluasi terhadap kinerja menteri harus tetap berjalan. "Itu sepenuhnya otoritas Presiden. Evaluasi harus jalan," ujar Yasonna di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (25/4). Menurut Yasonna, setiap menteri harus siap jika sewaktu-waktu diganti. Alasannya, para menteri diberi target yang harus diselesaikan. "Kalau tidak, nanti orang berada di zona nyaman terus. Harus ada itu supaya target menteri bekerja sepenuh hatinya, sebaik-baiknya," kata Yasonna. Yasonna mengaku siap jika dicopot dari jabatan menteri. "Semua menteri harus siap," tuturnya. Sebelumnya, dalam sambutan di acara Kongres Ekonomi Umat (KEU) 2017, Presiden membahas target-target yang diberikan kepada menteri. Jokowi mengatakan tak segan mencopot menteri yang tak berhasil mencapai target. "Saya kerja memang selalu pakai target. Pak menteri tidak pernah tanya ke saya, 'Pak ini targetnya terlalu besar'. Itu urusan menteri, target itu harus selesai. Kalau tidak selesai, bisa diganti, bisa digeser, bisa dicopot, dan lainnya," kata Jokowi di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu (22/4). BACA JUGA : Dorong Inovasi Berbasis Kekayaan Intelektual Kemenkumham Torehkan Capaian Opini WTP Murni Delapan Kali Presiden Joko Widodo Tinjau Vaksinasi Massal Vaksin AstraZeneca Di Jombang. Menteri Yasonna : Sebagian Besar Napi-Tahanan di Palu Sudah Kembali Presiden Serahkan 10.000 Sertifikat Tanah Warga Banten Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.