Foto: Dok: Istimewa. Jakarta - Badan Pangan Nasional (NFA) memastikan mulai tahun 2025 penghitungan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) akan dilakukan hingga tingkat kecamatan dan desa. Langkah ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran lebih detail mengenai pola konsumsi pangan masyarakat di berbagai wilayah. Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA, Rinna Syawal, mengatakan perluasan cakupan ini menjadi bagian dari strategi pemerintah memperkuat ketahanan pangan nasional. “Dengan menghitung hingga tingkat desa, pemerintah bisa melihat kondisi riil konsumsi pangan masyarakat dan membuat kebijakan yang lebih tepat sasaran,” ujarnya dalam FGD metodologi penghitungan skor PPH, Senin (25/8). Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, skor PPH tetap menjadi indikator utama. Pemerintah menyesuaikan target tahun 2025 menjadi 94, setelah capaian tahun 2024 sebesar 93,5, lebih rendah dari target sebelumnya 95,2. Selain itu, NFA juga menambahkan 28 komoditas baru dalam instrumen penghitungan, terutama dari kelompok pangan hewani, sayuran, dan buah, agar lebih mencerminkan pola konsumsi masyarakat. Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai penyedia data menyatakan siap mendukung metode baru ini dengan memperkuat validitas data melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Dengan langkah ini, pemerintah berharap hasil penghitungan skor PPH yang lebih rinci dapat menjadi dasar kebijakan pangan yang efektif dalam meningkatkan ketahanan pangan dan gizi masyarakat. BACA JUGA : Apresiasi Langkah Kota Semarang, NFA Serukan Aksi Nyata Atasi Susut dan Sisa Pangan Pastikan Akses Beras Terjangkau, SPHP Jadi Penopang Stabilisasi Harga Perkuat Komitmen Hulu–Hilir, Pemerintah Jaga Harga Gabah dan Beras Tetap Wajar NFA Ajak Pelaku Usaha Penggilingan Padi dan Perberasan Konsisten Isi Stok di Pasaran Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.